TUGAS RESUME
ADMINISTRASI PENDIDIKAN
Karya : Drs. Sulaiman, M.M.Pd
Penerbit : STAI Bunga Bangsa
Cirebon 2011
Disusun untuk memenuhi tugas individu
Mata kuliah Administrasi Pendidikan
Dosen pengampu : Somantri, M.Pd.I
Prodi : PGMI-A semester 4
Disusun Oleh :
FATHUR ROHMAN
2015.3.3.1.00174
INSTITUT AGAMA ISLAM BUNGA BANGSA
CIREBON
2017
BAB I
KONSEP DASAR ADMINISTRASI PENDIDIKAN
A. Pengertian Administrasi Pendidikan
Secara etimologi administrasi
pendidikan berasal dari bahasa latin yaitu, Ad yang berarti intensif dan
Ministrare yang berarti melayani, membantu atau mengarahkan, atau bisa
simpulkan menjadi melayani secara intensif. Sedangkan secara terminologi
administrasi pendidikan diartikan proses pemanfaatan sumber daya pendidikan
melalui kerjasama sejumlah orang dengan melaksanakan fungsi perencanaan,
pelaksanaan dan evaluasi untuk mencapai tujuan pendidikan secara efektik dan
efisien.
B. Ruang Lingkup Administrasi Pendidikan
Daryanto
(1998:26)[1] mengelompokkan ruang
lingkup administrasi pendidikan menjadi 3 bidang, yaitu :
1. Bidang
administrasi material
2. Bidang
administrasi personal
3. Bidang
administrasi kurikulum
C. Bidang-bidang Tugas Administrasi
Pendidikan
1.
Administrasi kurikulum
2. Administrasi
personil
3. Administrasi
sarana
4. Administrasi
keuangan
5. Administrasi
siswa
6. Hubungan sekolah
dan masyarakat
D. Prinsip-prinsip Administrasi Pendidikan
1.
Prinsip efisiensi
2. Prinsip
pengelolaan
3. Prinsip
pengutamaan tugas pengelolaan
4. Prinsip
kepemimpinan yang efektif
5. Prinsip kerjasama
E. Fungsi Administrasi Pendidikan
Menurut Foelkee (1951)[2], ”administrasi pendidikan
memiliki fungsi sebagai perencanaan, pelaksanaan dan penilaian dalam suatu
organisasi,” dan disempurnakan oleh Gregg dengan menambahkan analisis terhadap
proses administrasi.
BAB II
PERENCANAAN PENDIDIKAN
A. Pengertian Perencanaan Pendidikan
Menurut
Coombs (1982)[3],
”perencanaa pendidikan merupakan suatu penerapan yang rasional dianalisis
sistematis proses perkembangan pendidikan dengan tujuan agar pendidikan itu
lebih efektif dan efisien serta sesuai dengan kebutuhan dan tujuan para peserta
didik dan masyarakat.”
B. Ciri-ciri Perencanaan Pendidikan
1.
Mengutamakan nilai-nilai manusiawi
2.
Memberikan kesempatan untuk mengembangkan potensi
peserta didik
3.
Memberikan kesempatan yang sama bagi peserta didik
4.
Harus komprehensif dan sistematis
5.
Harus diorientasikan pada pembangunan
C. Fungsi dan Tujuan Perencanaan Pendidikan
1.
Pedoman pelaksanaan dan pengendalian pendidikan
2. Menghindari
pemborosan sumber daya
3. Alat
pengembangan quality assurance
4.
Untuk memenuhi accountability kelembagaan
D. Pentingnya Perencanaan Pendidikan
1.
Mengarahkan kegiatan
2. Memperkirakan
masa pelaksanaan
3. Kesempatan untuk
memilih berbagai alternatif
4. Penyusunan skala
prioritas
5.
Pengawasan atau evaluasi
E. Prinsip-prinsip Perencanaan Pendidikan
1.
Memperbaiki hasil pendidikan
2. Membawa
perubahan yang lebih baik
3. Demand driven
4. Menyeluruh
5. Keterkaitan
dengan RPS, Rencana Pendidikan Dinas Provinsi, dsb
6. Partisipasi
7. Keterwakilan
8. Data driven
9. Realitas sesuai
dengan data SWOT
10. Mendasarkan pada
hasil review dan evaluasi
11. Keterpaduan
12. Holistik/tersistem
13. Transparasi
14. Keterkaitan dan
kesepadanan dengan rencana-rencana instansi terkait
F. Jenis-jenis dan Lingkup Perencanaan
Pendidikan
1.
Menurut besarannya ; makro, meso dan mikro.
2. Menurut
telaahnya ; strategis, menejerial dan operasional.
3. Menurut
rancangan sistem ; perbaikan dan pengembangan.
4. Peranan
pemerintah ; wajib dan arahan.
5.
Menurut jangka waktunya ; pendek, menengah dan panjang.
BAB III
ORGANISASI
A. Pengertian Organisasi
Organisasi pada dasarnya adalah
sekumpulan manusia yang mempunyai minat dan kepentingan yang sama. Menurut
James L. Gibson (1986)[4], ”organisasi adalah wadah
yang memungkinkan masyarakat dapat meraih hasil yang sebelumnya belum dapat
dicapai oleh individu secara sendiri-sendiri.”
Perilaku
berorganisasi meliputi 3 ranah, yaitu ; kognitif, afektif dan psikomotor.
Sedangkan komponen penting organisasi meliputi 3 aspek, yaitu :
Ø
Tujuan
Merupakan
sesuatu yang akan dicapai dalam rentang waktu tertentu. Berdasarkan rentang dan
cakupannya, dapat dibagi dalam beberapa karakteristik, diantaranya ; tujuan
jangka panjang, menengah dan jangka pendek.
Ø
Struktur
Ø
Sistem
Sistem
organisasi terbagi dalam beberapa komponen penyusun, yaitu ; input, proses, output
dan feedback.
B. Pentingnya Organisasi Sekolah
Sekolah sebagai lembaga pendidikan
sudah semestinya mempunyai organisasi yang baik agar tujuan pendidikan formal
ini tercapai sepenuhnya. Dengan organisasi yang baik, dapat dihindari tindakan
kepala sekolah yang menunjukkan kekuasaan yang berlebihan, suasana kerja dapat
lebih berjiwa demokratis, hal ini ditandai dengan partisipasi aktif dari semua
pihak yang bertanggung jawab.
C. Contoh Struktur Organisasi Sekolah 17
Ø
Kepala sekolah
Ø Kepala tata
usaha (KATU)
Ø Wakasek
ü
Urusan kesiswaan
ü
Urusan kurikulum
ü
Urusan saran prasarana
ü
Urusan kerjasama dengan masyarakat
Ø Kordinator BP
Ø Guru-guru
Ø
Siswa
BAB IV
KEPEMIMPINAN
A. Pengertian Kepemimpinan
Menurut Robert Tanembaum[5], ”pemimpin adalah mereka
yang menggunakan wewenang formal untuk mengorganisasikan, mengarahkan,
mengontrol para bawahan yang bertanggung jawab, supaya semua bagian pekerjaan
dikoordinasi demi mencapai tujuan perusahaan.” Sedangkan kepemimpinan adalah
kemampuan seseorang mempengaruhi dan memotivasi orang lain untuk melakukan
sesuatu sesuai tujuan bersama.
Keits
Devis merumuskan 4 sifat umum yang berpengaruh terhadap keberhasilan
kepemimpinan organisasi, antara lain :
1.
Kecerdasan
2.
Kedewasaan dan keluasan hubungan sosial
3.
Motivasi diri dan dorongan berprestasi
4.
Sikap hubungan kemanusiaan
B. Karakter Kepemimpinan
Kepemimpinan
yang melayani dimulai dari dalam diri kita,kepemimpinan menuntut suatu
transformasi dari dalam hati dan perubahan karakter. Menurut Ken Blanchard dan
kawan-kawan[6],
ada sejumlah ciri-ciri dan nilai yang muncul dari seorang yang memiliki hati
yang melayani, yaitu ”tujuan utama seorang pemimpin adalah meyani kepentingan
mereka yang dipimpinnya.” Sedangkan John Maxwell dalam bukunya yang berjudul Develoving
the Leaders Around You berkata[7], ”keberhasilan seorang
pemimpin sangat tergantung dari kemampuannya untuk membangun orang-orang di
sekitarnya, karena keberhasilan sebuah organisasi sangat tergantung pada
potensi sumber daya manusia dalam organisasi tersebut.”
C. Metode Kepemimpinan
Dalam sebuah artikel di economist.com,
ada sebuah ulasan berjudul Can Leadership Be Taught [8],
ada 3 hal penting dalam metode kepemimpinan, yaitu :
1.
Kepemimpinan yang efektif dimulai dengan visi misi yang
jelas
2. Kepemimpinan
secara sederhana adalah proses untuk membawa orang-orang atau organisasi yang
dipimpin menuju suatu tujuan yang jelas
3.
Seorang pemimpin yang efektif adalah seorang pelatih
atau pendamping bagi orang-orang yang dipimpinnya
D. Perilaku Kepemimpinan
Dalam buku Ken Blanchad disebutkan
perilaku seorang pemimpin, yaitu :
1.
Pemimpin tidak sekedar memuaskan mereka yang dipimpin,
tapi sungguh-sungguh memiliki kerinduan senantiasa untuk memuaskan Tuhan
2. Pemimpin focus
pada hal-hal spiritual dibandingkan sekedar kesuksesan duniawi
3. Pemimpin sejati
senantiasa mau belajar dan bertumbuh dalam berbagai aspek
BAB
V
MOTIVASI
A. Pengertian Motivasi
Motivasi berasal dari bahasa latin
movere yang berarti dorongan atau menggerakkan. Menurut Edwin B. Flippo[9], ”Motivasi adalah suatu keahlian
dalam mengarahkan pegawai dan organisasi agar mau bekerja secara berhasil,
sehingga keingginan para pegawai dan tujuan organisasi sekaligus tercapai.”
B. Tujuan Motivasi
1.
Meningkatkan moral dan kepuasan kerja karyawan
2. Meningkatkan
produktivitas kerja karyawan
3. Mempertahankan
kestabilan karyawan perusahaan
4. Meningkatkan
kedisiplinan karyawan
5. Mengefektifkan
pengadaan karyawan
6. Menciptakan
suasana dan hubungan kerja yang baik
7. Meningkatkan
loyalitas, kreativitas dan partisipasi karyawan
8. Mempertinggi
rasa tanggung jawab karyawan terhadap tugas-tugasnya
9.
Meningkatkan efesiensi penggunaan alat-alat dan bahan
baku
C. Asas-asas Motivasi
1.
Asas mengikutsertakan
2.
Asas komunikasi
3.
Asas pengakuan
4.
Asas wewenang yang didelegasikan
5.
Asas perhatian timbal balik
D. Metode Motivasi
1.
Motivasi langsung
2.
Motivasi tidak langsung
E. Alat-alat Motivasi
1.
Material incentive
2.
Nonmaterial incentive
F. Jenis-jenis Motivasi
1.
Motivasi positif
2.
Motivasi negatif
G. Peran Motivasi Dalam Administrasi
Pendidikan
1.
Sebagai langkah awal yang akan memacu
aktifitas-aktifitas berikutnya
2. Menyediakan
segala daya untuk terus bekerja
3.
Memberikan kontribusi terhadap sikap administrator untuk
saling experient terhadap tempatnya bekerja
BAB VI
PENGAWASAN
Holmes menyatakan bahwa[10], ”pengawasan dapat diartikan
sebagai proses kegiatan monitoring untuk meyakinkan bahwa semua kegiatan
organisasi terlaksana seperti yang direncanakan sekaligus juga merupakan
kegiatan untuk mengoreksi dan memperbaiki bila ditemukan adanya penyimpangan
yang akan mengganggu pencapaian tujuan (Robin 1997).” Dalam proses pendidikan,
pengawasan atau supervisi merupakan bagian tidak terpisahkan dalam upaya
peningkatan prestasi belajar dan mutu sekolah.
Pengawas satuan pendidikan/sekolah
adalah pejabat fungsional yang berkedudukan sebagai pelaksana teknis untuk
melakukan pengawasan pendidikan terhadap sekolah tertentu yang
ditunjuk/ditetapkan dalam upaya meningkatkan kualitas proses dan hasil
belajar/bimbingan untuk mencapai tujuan pendidikan (Pandong, A. 2013)[11]. Aktifitas pengawas
sekolah selanjutnya adalah menilai dan membina penyelenggaraan pendidikan pada
sejumlah satuan pendidikan/sekolah tertentu baik negeri maupun swasta yang
menjadi tanggung jawabnya.
Dengan menyadari pentingnya upaya
peningkatan mutu dan efektifitas sekolah dapat melalui pengawasan. Atas dasar
itu kegiatan pengawasan harus difokuskan pada perilaku dan perkembangan siswa
sebagai bagian dari kurikulum/mata pelajaran, organisasi sekolah, kualitas
belajar mengajar, penilaian/evaluasi, sistem pencacatan, kebutuhan khusus,
administrasi dan menejemen, bimbingan dan konseling, peran dan tanggung jawab
orang tua dan masyarakat (Law dan Glover 2000)[12].
Dapat disimpulkan kepengawasan
merupakan kegiatan atau tindakan pengawasan dari seseorang yang diberi tugas ,
tanggung jawab dan wewenang melakukan pembinaan dan penilaian terhadap orang
atau lembaga yang dibinanya .Sedangkan indikator peningkatan mutu pendidikan di
sekolah dilihat pada setiap komponen pendidikan, antara lain : mutu lulusan,
kualitas guru, kepala sekolah, staf sekolah, proses pembelajaran, sarana dan
prasarana, pengelolaan sekolah, implementasi kurikulum, sistem penilaian dan
komponen lainnya.
BAB VII
TATA USAHA SEKOLAH
DAN TUGAS KEPALA TATA USAHA
A. Peran Tata Usaha
Di tingkat sekolah, upaya untuk
meningkatkan mutu pendidikan ternyata masih banyak menemukan banyak kendala
yang segera harus dicari jalan keluarnya. Diantara kendala tersebut yakni
masalah mutu pegawai tata usaha (TU) sekolah yang belum memberikan kontribusi
yang signifikan. Walau tidak bersifat langsung, mutu dan kinerja pegawai tata
usaha sekolah turut mempengaruhi mutu pendidikan sebuah sekolah. Ada beberapa
indikator yang menunjukkan bahwa mutu dan kinerja pegawai tata usaha sekolah
masih rendah, yaitu :
1.
Banyak pegawai tata usaha sekolah yang belum mempunyai
kemampuan, kecakapan atau keahlian yang memadai untuk mengerjakan tugas-tugas
mereka
2.
Masih rendahnya disiplin, loyalitas dan tanggung jawab
pegawai tata usaha sekolah dalam menjalankan tugas-tugasnya
3.
Belum tercerminya pelayanan prima kepada siswa, orang
tua dan masyrakat
4.
Belum nampaknya kecerdasan emosional, spiritual dan
intelektual pegawai tata usaha sekolah dalam memecahkan permasalahan dan
berinteraksi di lingkungan sekolah
Diberbagai
sekolah masih banyak ditemukan guru yang merangkap tugas pegawai tata usaha.
Selain itu banyak pegawai tata usaha yang hanya berizasah setingkat SLTA,
sedangkan mereka dituntut untuk menanggani segala persoalan tata usaha di
sekolah yang semakin hari semakin kompleks dan semakin membutuhkan orang-orang
yang betul-betul terampil dan profesional. Dengan penempatan tenaga profesional
sebagai pegawai tata usaha, diharapkan dapat semakin memacu peningkatan mutu
menejemen sekolah, selain itu diharapkan pegawai sekolah memiliki visi dan
komitmen yang kuat untuk turut memajukan dunia pendidikan.
B. Tugas Kepala Tata Usaha
1.
Penyusunan program kerja tata usaha sekolah
2. Pengelolaan
keuangan sekolah
3. Pengurusan
administrasi ketenagaan dan siswa
4. Pembinaan dan
pengembangan karir pegawai serta tata usaha sekolah
5. Penyusunan
administrasi perlengkapan sekolah
6. Penyusunan dan
penyajian data/statistik sekolah
7. Mengkoordinasikan
dan melaksanakan 7K
8.
Penyusun laporan pelaksanaan kegiatan pengurusan
ketatausahaan secara berkala
BAB VIII
TUGAS KEPALA SEKOLAH, WAKIL KEPALA SEKOLAH,
GURU KONSELING, WALI KELAS DAN GURU
A. Tugas Kepala Sekolah
1. Pendidik
2. Pemimpin
3. Pengelola
4. Administrator
5. Wirausahawan
6. Pencipta iklim
kerja
7.
Penyelia/supervisor
B. Tugas Wakil Kepala Sekolah
1. Menyusun
perencanaan
2. Pengorganisasian
3. Pengarahan
4. Ketenagaan
5. Pengkoordinasian
6. Pengawasan
7. Penilaian
8. Identifikasi dan
pengumpulan data
9.
Penyusunan laporan
C. Tugas Guru Bimbingan Konseling
1.
Penyusunan program dan pelaksanaan bimbingan dan
konseling
2. Koordinasi
dengan wali kelas dalam rangka mengatasi masalah siswa
3. Memberikan
layanan dan bimbingan kepada siswa agar lebih berprestasi
4. Memberikan saran
dan pertimbangan kepada siswa dalam gambaran lanjutan pendidikan dan lapangan
pekerjaan
5.
Melaksanakan kegiatan anlisis hasil evaluasi belajar
6.
Mengadakan penilaian pelaksanaan, menyusun statistik
hasil penilaian, menyusun dan melaksanakan program tindak lanjut, serta
menyusun laporan pelaksanaan bimbingan dan konseling
D. Tugas Wali Kelas
1.
Pengelolaan dan menyelenggaraan administrasi kelas
2. Penyusunan
pembuatan statistik bulanan siswa
3. Pengisian daftar
kumpulan nilai siswa
4. Pembuatan
catatan khusus tentang siswa
5. Pencatatan
mutasi siswa
6.
Pengisian buku laporan penilaian dan pembagian buku
laporan penilaian hasil belajar
E. Tugas Guru
1.
Membuat perangkat program dan melaksanakan kegiatan
pembelajaran
2. Melaksanakan kegiatan
penilaian, menganalisis hasil ulangan, menyusun dan melaksanakan program
perbaikan dan pengayaan serta menigisi daftar nilai siswa
3. Melaksanakan
kegiatan membimbing kepada guru lain
4. Membuat alat
peraga
5. Menumbuh
kembangkan sikap menghargai karya seni
6. Mengikuti
kegiatan pengembangan dan permasyarakatan kurikulum
7. Melaksanakan
tugas tertentu di sekolah
8. Mengadakan
pengembangan program pengajaran
9. Membuat catatan
tentang kemajuan hasil belajar siswa
10. Mengisi dan
meneliti daftar hadir siswa
11. Mengatur
kebersihan ruang kelas dan ruang pratikum
12. Mengumpulkan dan
menghitung angka kredit untuk kenaikan pangkatnya
[1]
Sulaiman, Administrasi Pendidikan (STAI Bunga Bangsa Cirebon, Cirebon) 2011,
hal 3
[2]
Administrasi Pendidikan, hal 9
[3]
Administrasi pendidikan, hal 11
[4]
Administrasi Pendidikan, hal 15
[5]
Administrasi Pendidikan, hal 18
[6]
Administrasi Pendidikan, hal 24
[7]
Administrasi Pendidikan, hal 24
[8]
Administrasi Pendidikan, hal 25
[9]
Administrasi Pendidikan, hal 27
[10]
Administrasi pendidikan, hal 31
[11]
Administrasi pendidikan, hal 31
[12]
Administrasi pendidikan, hal 32
Tidak ada komentar:
Posting Komentar