Rabu, 15 Maret 2017

Book Report "Teori Belajar dan Pembelajaran"



BAB I
BELAJAR DAN PEMBELAJARAN

A.        Pengertian Belajar, Ciri-ciri Belajar
Menurut Gagne, yaitu “ Belajar adalah sesuatu perubahan perilaku yang relatif menetap yang dihasilkan dari pengalaman masa lalu maupun dari pembelajaran yang bertujuan/direncanakan.
Ciri-ciri Belajar :
a.       Adanya kemampuan baru/perubahan
b.      Perubahan itu bersifat menetap
c.       Perubahan terjadi karena adanya usaha
d.      Perubahan tidak hanya disebabkan oleh pertumbuhan fisik, kelelahan, penyakit ataupun pengaruh obat-obatan.
B.        Jenis Belajar Menurut Gagne :
Belajar isyarat, Belajar stimulus respon, Belajar merantaikan, Belajar asosiasi verbal, Belajar membedakan, Belajar konsep, Belajar dalil, Belajar memecahkan masalah
C.        Jenis belajar menurut Bloom :
a.       Cognitif domain, yang meliputi ; pengetahuan, pemahaman, analisa, sintesa, evaluasi.
b.      Afektif domain, yang meliputi ; penerimaan, pemberian respon, pemberian nilai, pengorganisasian, karakterisasi.
c.       Phycomotor domain, yang meliputi gerakan tubuh, antara lain ; berlari, melompat, melempar, memukul, menedang, dll.
D.        Pengertian dan Ciri-ciri Pembelajaran :
       Menurut Gagne (1985) mengemukakan bahwa pembelajaran dimaksudkan untuk menghasilkan belajar, situasi eksternal harus dirancang sedemikian rupa untuk mengaktifkan, mendukung dan mempertahankan proses internal yang terdapat dalam setiap peristiwa belajar.
Ciri-ciri Pembelajaran :
a.       Merupakan upaya sadar dan disengaja
b.      Pembelajaran harus membuat siswa belajar
c.       Tujuan harus ditetapkan terlebih dahulu
d.      Pelaksanaanya terkendali
E.         Prinsip-prinsip Pembelajaran
a.       Respon-respon baru diulang
b.      Perilaku tidak hanya dikontrol akibat dari respon
c.       Perilaku tang ditimbulkan oleh tanda harus diperkuat
d.      Belajar yang berbentuk respon terhadap tanda-tanda
e.       Belajar menggeneralisasikan dan membedakan
f.       Situasi mental siswa dipengaruhi oleh perhatian dan ketekunan siswa
g.      Kegiatan belajar yang dibagi akan membantu siswa
h.      Kebutuhan memecahkan materi lebih mudah dengan sebuah model
i.        Keterampilan tingkat tinggi berasal dari keterampilan sederhana
j.        Belajar lebih cepat, efisien dan menyenangkan dengan menginformasikan kualitasnya
k.      Perkenbangan dan kecepatan siswa bervariasi
l.        Dengan persiapan dapat menghasilkan respon yang benar dari siswa

BAB II
TEORI-TEORI BELAJAR

A.        Pengertian Teori Deskriptif dan Prespektif
       Menurut Bruner (dalam Dageng, 1989) mengemukakan bahwa teori pembelajaran adalah prespektif dan teori belajar adalah deskriptif. Prespektif karena tujuan utama teori pembelajaran adalah menetapkan metode pembelajaran yang optimal, sedangkan deskrptif karena tujuan utama teori belajar adalah menjelaskan proses belajar.
B.        Teori Belajar Behavioristik
       Menurut teori Behavioristik belajar diartikan sebagai proses interaksi antara stimulus dan respon. Belajar tidaknya seseorang bergantung pada faktor-faktor kondisional yang diberikan lingkngan. Beberapa ilmuwan yang termasuk pendiri sekaligus penganut Behaviorisme antara lain Thorndike, Watson, Hull, Guthrie, dan skinner.
C.        Teori Belajar Kognitivistik
       Teori ini lebih menekankan proses daripada hasil belajar. Menurut teori kognitivistik, ilmu pengetahuan dibangun dalam diri seseorang melalui proses yang berkesinambungan dengan lingkungan. Belajar dipandang sebagai suatu usaha untuk mengerti sesuatu, usaha itu dilakukan secara aktif oleh siswa, keaktifan itu dapat berupa mencari pengalaman, mencari informasi, memecahkan masalah, mencermati lingkungan, mempraktikan sesuatu untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Ilmuwan yang termasuk kategori kognitivistik adalah Robert M. Gagne, Jean Piaget, Ausubel dan Bruner.
D.        Terori Belajar Humanistik
     Bagi penganut teori Humanistik, proses belajar harus berhulu dan bermuara pada manusia. Teori ini merupakan teori yang paling abstrak, karena lebih mendekati dunia filsafat dripada dunia pendidikan. Teori ini lebih tertarik pada gagasan tentang belajar dalam bentuknya yang paling ideal daripada belajar seperti apa yang biasa diamati dalam dunia keseharian. Ilmuwan yang termasuk kedalam teori ini adalah Bloom, Krathwohl, Kolb, Honey, Mumford, Hubermas, Abraham Maslow  dan Carl Rogers.
E.         Teori Belajar Konstruktivistik
     Teori belajar konstruktivisme memahami belajar sebagai proses pembentukan pengetahuan oleh si belajar itu sendiri. Pengetahuan itu tidak dapat dipindahkan begitu saja dari otak seseorang guru kepada siswa.

BAB III
MOTIVASI

A.        Pengertian
            Motivasi berasal dari bahasa latin movere yang berarti menggerakkan. Menurut Imron (1996) menjelaskan, bahwa motivasi berasal dari bahasa Inggris motivation yang berarti dorongan pengalasan dan motivasi. Kata kerjanya adalah to motivate, yang berarti mendorong, menyebabkan dan merangsang. Motif adalah keadaan dalam diri seseorang yang mendorong individu tersebut untuk melakukan aktifitas-aktifitas tertentu guna mencapai tujuan yang diinginkan (Suryabrata, 1984).
B.        Jenis dan sumber Motivasi
            Motivasi dapat dibedakan menjadi motivasi intrinsik yang berasal dari diri individu dan motivasi ekstrinsik yang berasal dari luar, misalnya pemberian pujian, nilai, hadiah dan lainnya yang bisa memberikan daya dorong motivasional. Motivasi intrinsik memiliki daya tahan yang lebih kuat dibandingkan ekstrinsik.
C.        Peran Motivasi Dalam Belajar dan Pembelajaran
            Secara umum terdapat 2 peranan penting motivasi dalam belajar, yaitu daya penggerak psikis dalam diri siswa serta memberikan gairah, semangat dan rasa senang dalam belajar.
D.        Model Motivasi ARCS
            Keller (1983) telah menyusun seperangkat prinsip-prinsip motivasi yang dapat diterapkan dalam proses pembelajaran, yang disebit ARCS model yaitu, Attention (Perhatian), Relevance (Relevansi), Confidence (Kepercayaan diri) dan Satisfaction (Kepuasan). Dalam proses belajar dan pembelajaran, keempat kondisi motivasional tersebut sangat penting dipraktekan untuk terus dijaga sehingga motivasi siswa terpelihara selama proses belajar dan pembelajaran.
E.         Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Motivasi
            Dalam buku belajar dan pembelajaran, Ali Imron (1996), mengemukakan 6 faktor yang mempengaruhi motivasi, yaitu :
1.      Cita-cita/aspirasi pembelajar
2.      Kemampuan pembelajar
3.      Kondisi pembelajar
4.      Kondisi lingkungan pembelajar
5.      Unsur-unsur dinamis belajar/pembelajaran
6.      Upaya guru dalam membelajarkan pembelajar

F.         Upaya-upaya Memotivasi dalam Belajar
1.      Biarkan pembelajar menangkap sesuai kemampuan dan pengalamannya
2.      Kaitkan pengalaman belajar saat ini dengan pengalaman masa lalu dan kemampuan si pembelajar
3.      Lakukan penggalian pengalaman dan kemampuan yang dimiliki pembelajar, misal melalui tes
4.      Beri kesempatan pembelajar untuk membandingkan apa yang sekarang dipelajari dengan kemampuan dan pengalaman yang telah dimilikinya.

BAB IV
KURIKILUM

A.        Pengertian
            Kurikulum berasal dari kata currere yang berarti berlari cepat, maju dengan cepat, merambat, tergesa-gesa, menjelajahi, menjalani dan berusaha (Hasibuan, 1979). Menurut UUSP No. 20 Tahun 2013, kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
B.        Landasan Kurikulum

1.  Landasan filosofis/yuridis
2.  Landasan psikologis
3.      Landasan sosiologis
4.      Landasan organisatoris

C.        Prinsip Pengembangan Kurikulum

1.      Prinsip relevansi
2.      Prinsip efektivitas
3.           Prinsip efisiensi
4.           Prinsip fleksibilitas
5.      Prinsip kesinambungan
6.      Prinsip objektivitas
7.      Prinsip demokrasi

D.        Pendekatan Kurikulum
       Ditinjau dari prespektif pendekatan, terdapat 3 pendekatan yang dapat dikemukakan, yaitu :
1.      Pendekatan yang berorientasi pada bahan
2.      Pendekatan yang beroirentasi pada tujuan
3.      Pendekatan yang berorientasi pada kompetensi
E.         Kurikulum Berbasis Kompetensi
            Kurikulum berbasis kompetensi adalah sebuah kurikulum yang ditujukan untuk menciptakan tamatan yang kompeten dan cerdas dalam membangun identitas budaya dan bangsanya. Kompetensi yang dikembangkan berupa keterampilan dan keahlian bertahan hidup dalam perubahan, pertentangan, ketidakmenentuan, ketidakpastian, dan kerumitan-kerumitan dalam kehidupan.
F.         Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
       Kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) adala kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan. Dalam KTSP, sekolah memiliki full authority and responsibility dalam menetapkan kurikulum dan pembelajaran sesuai dengan visi, misi dan tujuan satuan pendidikan.
G.        Faktor-faktor Penyebab Perubahan Kurikulum
1.      Keluasan dan pemerataan kesempatan belajar
2.      Upaya peningkatan mutu pendidikan
3.      Memperhatikan relevansi pendidikan
4.      Persoalan efektifitas dan efisiensi pendidikan
5.      Perubahan paradigma pendidikan

BAB V
PENDEKATAN PEMBELAJARAN

A.        Pengertian Pendekatan, Strategi dan Metode Pembelajaran
            W. Gulo (2002), mengemukakan bahwa pendekatan pembelajaran adalah suatu pandangan dan pengupayaan cara siswa berinteraksi dengan lingkungannya. Strategi pembelajaran adalah cara sistematis yang dipilih dan digunakan seorang pembelajar untuk menyampaikan materi pembelajaran. Sedangkan metode adalah suatu cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
B.        Jenis-jenis Metode Pembelajaran

1.      Metode proyek
2.      Metode eksperimen
3.      Metode tugas/resitasi
4.      Metode diskusi
5.      Metode sosiodrama
6.      Metode demonstrasi
7.      Metode problem solving
8.      Metode karya wisata
9.      Metode tanya-jawab
10.  Metode latihan
11.  Metode ceramah

C.        Pendekatan Quantum Teaching
            Metode ini berupaya menciptakan lingkungan belajar yang efektif, dengan cara menggunakan unsur-unsur yang ada pada siswa dan lingkungan belajarnya melalui interaksi yang terjadi di dalam kelas.
D.        Pendekatan Multiple Intellegences
            Teori kecerdasan jamak percaya bahwa setiap kecerdasan mempunyai proses kognitif yang terpisah dalam bidang memori, perhatian, persepsi, dan pemecahan masalah. Howard Gardner mengemukakan 9 kecerdasan yang patut diperhitungkan secara sungguh-sungguh sebagai cara berpikir yang penting. Kesembilan kecerdasan tersebut adalah ; kecerdasan linguistik, logis-matematis, spasial, musikal, naturalis, kinistetik-jasmani, antarpribadi, intrapribadi, dan eksistensialis.
E.         Pendekatan E-learning
            Merupakan salah satu pendekatan pembelajaran dengan menggunakan jasa bantuan perangkat elektronik, khususnya perangkat komputer.
F.         Pendekatan Belajar Aktif
            Adalah pendekatan dalam pengelolaan sistem pembelajaran melalui cara-cara belajar yang aktif menuju belajar yang mandiri, pembelajaran aktif dimaksudkan untuk mengoptimalkan penggunaan semua potensi yang dimiliki oleh anak didik.
G.        Pendekatan Belajar Kooperatif
            Merupakan model pembelajaran yang menekankan aktivitas kolaboratif siswa dalam belajar yang berbentuk kelompok, mempelajari materi pembelajaran dan memecahkan masalah secara kolektif kooperatif.
H.        Pendekatan Kontekstual
            Merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupannya sebagai anggota keluarga dan masyarakat.
I.          Pendekatan Belajar Berbasis Masalah
            Model pembelajaran yang berfokus pada penyajian suatu permasalahan kepada siswa, kemudian siswa diminta mencari pemecahannya melalui serangkaian penelitian dan investigasi berdasarkan teori, konsep dan prinsip yang dipelajarinya.  

BAB VI
SUMBER BELAJAR

A.        Pengertian
            Sekumpulan bahan atau situasi yang diciptakan dengan sengaja dan dibuat agar memungkinkan siswa belajar sendiri secara individual (Percival & Ellington, 1988).
B.        Macam-macam Sumber Belajar
1.      Pesan, informasi yang akan disampaikan dalam bentuk ide, fakta, makna dan data
2.      Manusia, orang-orang yang bertindak sebagai penyimpan, pengolah dan penyalur pesan
3.      Bahan media software, perangkat lunak yang biasanya berisi pesan
4.      Teknik, prosedur atau langkah-langkah tertentu dalam menggunakan bahan, peralatan, lingkungan dan orang untuk menyampaikan pesan
5.      Latar, lingkungan dimana pesan itu diterima oleh pembelajar
C.        Manfaat Sumber Belajar dalam Belajar dan Pembelajaran
1.      Dapat memberikan pengalaman belajar yang lebih konkret dan langsung
2.      Dapat menyajikan sesuatu yang tidak mungkin diadakan, dikunjungi atau dilihat secara langsung
3.      Dapat menambah dan memperluas cakrawala sains yang ada di dalam kelas
4.      Dapat memberikan informasi yang akurat dan terbaru
5.      Dapat membantu memecahkan masalah pendidikan baik makro maupun mikro
6.      Dapat memberikan motivasi positif
7.      Dapat merangsang siswa untuk berpikir lebih kritis, merangsang untuk bersikap lebih positif dan merangsang untuk berkembang lebih jauh
D.        Pendekatan Belajar Berbasis Aneka Sumber (BEBAS)
            Belajar berbasis aneka sumber mencakup berbagai cara dan sarana, mulai dari bantuan guru sampai belajar secara mandiri (Brown & Smith, 1996). Pendekatan ini sangat perlu dan mutlak diterapkan pada pendidikan dan pembelajaran masa kini karena adanya perubahan paradigma dalam pendidikan, yang bermula berfokus pada penguasaan isi mata pelajaran bergeser kepada pendidikan yang berfokus pada pengalaman belajar yang berorientasi pada pemerolehan pengetahuan, keterampilan dan nilai-nilai.

BAB VII
EVALUASI HASIL BELAJAR DAN PEMBELAJARAN

A.        Pengertian Pengukuran, Penilaian dan Evaluasi
Pengukuran merupakan proses membandingkan tingkat keberhasilan belajar dan pembelajaran dengan ukuran keberhasilan belajar dan pembelajaran yang telah ditentukan secara kuantitatif. Penilaian adalah suatu proses untuk mengambil keputusan dengan menggunakan informasi yang diperoleh melalui pengukuran hasil belajar, baik yang menggunakan instrumen tes atau non tes. Sedangkan evaluasi menurut Raka Joni (1975), merupakan suatu proses mempertimbangkan sesuatu barang atau gejala dengan pertimbangan pada patokan-patrokan tertentu.


B.        Penilaian Hasil Belajar dan Kegunaanya
            Merupakan segala macam prosedur yang digunakan untuk mendapatkan informasi mengenai unjuk kerja siswa atau seberapa jauh siswa dapat mencapai tujuan-tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Sedangkan kegunaan penilaian sendiri, diantaranya ; mempengaruhi persepsi publik tentang keefektifan pendidikan, membantu mengevaluasi guru dan meningkatkan kualitas instruksional.
C.        Macam-macam Instrumen Hasil Belajar
1.      Instrumen tes, meliputi tes esai dan tes objektif
2.      Instrumen non tes, meliputi bagan partisipasi, daftar cek, skala lajuan, dan skala sikap
D.        Jenis Penilaian Hasil Belajar
1.      Penilaian formatif dan sumatif
2.      Penilaian Acuan Patokan (PAP) dan Penilaian Acuan Norma (PAN)
E.         Evaluasi Pembelajaran
            Evaluasi mencakup usaha-usaha yang terarah, terencana dan sitematik, untuk meneliti proses belajar-mengajar yang telah menhasilkan suatu produk, baik terhadap fase perencanaan maupun fase pelaksanaan.

F.         Macam-macam Instrumen Evaluasi Pembelajaran

1.      Daftar pertanyaan
2.      Observasi
3.      Wawancara
4.      Laporan tertulis

G.        Penilaian Alternatif
            Merupakan pemanfatan pendekatan non-tradisional untuk memberi penilaian kinerja atau hasil belajar siswa. Penilaian ini dirancang untuk menjamin keaslian dan kejujuran penilaian serta hasilnya terpercaya.





BAB VIII
KONDISI BELAJAR DAN MASALAH-MASALAH BELAJAR

A.        Pengertian Kondisi Belajar
            Merupakan suatu situasi belajar yang dapat menghasilkan perubahan perilaku pada seseorang setelah ia ditempatkan pada situasi tersebut (Gagne, 1977).
B.        Kondisi Belajar untuk Berbagai Jenis Belajar
       Gagne (dalam Richey, 2000), membagi kondisi belajar atas 5 kategori, yaitu :

1.      Keterampilan intelektual
2.      Informasi verbal
3.      Strategi kognitif
4.      Sikap
5.      Keterampilan motorik

C.        Masalah-masalah Belajar
1.      Faktor internal
Ø  Fisiologis, meliputi kondisi dan fungsi fisiologis tertentu
Ø  Psikologis, meliputi bakat, minat intelegensi dan motivasi
2.      Faktor eksternal
Ø  Sosial, meliputi lingkungan keluarga, guru dan masyarakat
Ø  Non-sosial, meliputi sarana dan prasarana sekolah, waktu belajar, rumah dan alam
D.        Cara mendiagnosa Masalah Belajar
1.      Mengidentifikasi adanya masalah belajar
2.      Menelaah atau menentapkan status siswa
3.      Memperkirakan sebab terjadinya masalah belajar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SEJARAH PERKEMBANGAN EJAAN DALAM BAHASA INDONESIA

SEJARAH PERKEMBANGAN EJAAN DALAM BAHASA INDONESIA        Keraf (1988), menyatakan bahwa ejaan merupakan keseluruhan peratura...