BAB
I
BELAJAR
DAN PEMBELAJARAN
A. Pengertian Belajar, Ciri-ciri Belajar
Menurut Gagne, yaitu “ Belajar
adalah sesuatu perubahan perilaku yang relatif menetap yang dihasilkan dari
pengalaman masa lalu maupun dari pembelajaran yang bertujuan/direncanakan.
Ciri-ciri Belajar :
a.
Adanya
kemampuan baru/perubahan
b.
Perubahan
itu bersifat menetap
c.
Perubahan
terjadi karena adanya usaha
d.
Perubahan
tidak hanya disebabkan oleh pertumbuhan fisik, kelelahan, penyakit ataupun
pengaruh obat-obatan.
B. Jenis Belajar Menurut Gagne :
Belajar isyarat, Belajar stimulus
respon, Belajar merantaikan, Belajar asosiasi verbal, Belajar membedakan, Belajar
konsep, Belajar dalil, Belajar memecahkan masalah
C. Jenis belajar menurut Bloom :
a.
Cognitif
domain, yang meliputi ; pengetahuan,
pemahaman, analisa, sintesa, evaluasi.
b.
Afektif
domain, yang meliputi ; penerimaan, pemberian
respon, pemberian nilai, pengorganisasian, karakterisasi.
c.
Phycomotor
domain, yang meliputi gerakan tubuh,
antara lain ; berlari, melompat, melempar, memukul, menedang, dll.
D. Pengertian dan Ciri-ciri Pembelajaran :
Menurut Gagne (1985)
mengemukakan bahwa pembelajaran dimaksudkan untuk menghasilkan belajar, situasi
eksternal harus dirancang sedemikian rupa untuk mengaktifkan, mendukung dan
mempertahankan proses internal yang terdapat dalam setiap peristiwa belajar.
Ciri-ciri Pembelajaran :
a.
Merupakan
upaya sadar dan disengaja
b.
Pembelajaran
harus membuat siswa belajar
c.
Tujuan
harus ditetapkan terlebih dahulu
d.
Pelaksanaanya
terkendali
E. Prinsip-prinsip Pembelajaran
a.
Respon-respon
baru diulang
b.
Perilaku
tidak hanya dikontrol akibat dari respon
c.
Perilaku
tang ditimbulkan oleh tanda harus diperkuat
d.
Belajar
yang berbentuk respon terhadap tanda-tanda
e.
Belajar
menggeneralisasikan dan membedakan
f.
Situasi
mental siswa dipengaruhi oleh perhatian dan ketekunan siswa
g.
Kegiatan
belajar yang dibagi akan membantu siswa
h.
Kebutuhan
memecahkan materi lebih mudah dengan sebuah model
i.
Keterampilan
tingkat tinggi berasal dari keterampilan sederhana
j.
Belajar
lebih cepat, efisien dan menyenangkan dengan menginformasikan kualitasnya
k.
Perkenbangan
dan kecepatan siswa bervariasi
l.
Dengan
persiapan dapat menghasilkan respon yang benar dari siswa
BAB
II
TEORI-TEORI
BELAJAR
A. Pengertian Teori Deskriptif dan
Prespektif
Menurut Bruner (dalam
Dageng, 1989) mengemukakan bahwa teori pembelajaran adalah prespektif dan teori
belajar adalah deskriptif. Prespektif karena tujuan utama teori pembelajaran
adalah menetapkan metode pembelajaran yang optimal, sedangkan deskrptif karena
tujuan utama teori belajar adalah menjelaskan proses belajar.
B. Teori Belajar Behavioristik
Menurut teori
Behavioristik belajar diartikan sebagai proses interaksi antara stimulus dan
respon. Belajar tidaknya seseorang bergantung pada faktor-faktor kondisional
yang diberikan lingkngan. Beberapa ilmuwan yang termasuk pendiri sekaligus
penganut Behaviorisme antara lain Thorndike, Watson, Hull, Guthrie, dan
skinner.
C. Teori Belajar Kognitivistik
Teori ini lebih
menekankan proses daripada hasil belajar. Menurut teori kognitivistik, ilmu
pengetahuan dibangun dalam diri seseorang melalui proses yang berkesinambungan
dengan lingkungan. Belajar dipandang sebagai suatu usaha untuk mengerti
sesuatu, usaha itu dilakukan secara aktif oleh siswa, keaktifan itu dapat berupa
mencari pengalaman, mencari informasi, memecahkan masalah, mencermati
lingkungan, mempraktikan sesuatu untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Ilmuwan
yang termasuk kategori kognitivistik adalah Robert M. Gagne, Jean Piaget,
Ausubel dan Bruner.
D. Terori Belajar Humanistik
Bagi
penganut teori Humanistik, proses belajar harus berhulu dan bermuara pada
manusia. Teori ini merupakan teori yang paling abstrak, karena lebih mendekati
dunia filsafat dripada dunia pendidikan. Teori ini lebih tertarik pada gagasan
tentang belajar dalam bentuknya yang paling ideal daripada belajar seperti apa
yang biasa diamati dalam dunia keseharian. Ilmuwan yang termasuk kedalam teori
ini adalah Bloom, Krathwohl, Kolb, Honey, Mumford, Hubermas, Abraham
Maslow dan Carl Rogers.
E. Teori Belajar Konstruktivistik
Teori
belajar konstruktivisme memahami belajar sebagai proses pembentukan pengetahuan
oleh si belajar itu sendiri. Pengetahuan itu tidak dapat dipindahkan begitu
saja dari otak seseorang guru kepada siswa.
BAB
III
MOTIVASI
A. Pengertian
Motivasi berasal dari bahasa latin movere
yang berarti menggerakkan. Menurut Imron (1996) menjelaskan, bahwa motivasi
berasal dari bahasa Inggris motivation yang berarti dorongan pengalasan
dan motivasi. Kata kerjanya adalah to motivate, yang berarti mendorong,
menyebabkan dan merangsang. Motif adalah keadaan dalam diri seseorang yang
mendorong individu tersebut untuk melakukan aktifitas-aktifitas tertentu guna
mencapai tujuan yang diinginkan (Suryabrata, 1984).
B. Jenis dan sumber Motivasi
Motivasi dapat dibedakan menjadi motivasi
intrinsik yang berasal dari diri individu dan motivasi ekstrinsik yang berasal
dari luar, misalnya pemberian pujian, nilai, hadiah dan lainnya yang bisa
memberikan daya dorong motivasional. Motivasi intrinsik memiliki daya tahan
yang lebih kuat dibandingkan ekstrinsik.
C. Peran Motivasi Dalam Belajar dan
Pembelajaran
Secara umum terdapat 2 peranan penting
motivasi dalam belajar, yaitu daya penggerak psikis dalam diri siswa serta
memberikan gairah, semangat dan rasa senang dalam belajar.
D. Model Motivasi ARCS
Keller (1983) telah menyusun seperangkat
prinsip-prinsip motivasi yang dapat diterapkan dalam proses pembelajaran, yang
disebit ARCS model yaitu, Attention (Perhatian), Relevance
(Relevansi), Confidence (Kepercayaan diri) dan Satisfaction
(Kepuasan). Dalam proses belajar dan pembelajaran, keempat kondisi motivasional
tersebut sangat penting dipraktekan untuk terus dijaga sehingga motivasi siswa
terpelihara selama proses belajar dan pembelajaran.
E. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi
Motivasi
Dalam buku belajar dan pembelajaran, Ali
Imron (1996), mengemukakan 6 faktor yang mempengaruhi motivasi, yaitu :
1.
Cita-cita/aspirasi
pembelajar
2.
Kemampuan
pembelajar
3.
Kondisi
pembelajar
4.
Kondisi
lingkungan pembelajar
5.
Unsur-unsur
dinamis belajar/pembelajaran
6.
Upaya
guru dalam membelajarkan pembelajar
F. Upaya-upaya Memotivasi dalam Belajar
1.
Biarkan
pembelajar menangkap sesuai kemampuan dan pengalamannya
2.
Kaitkan
pengalaman belajar saat ini dengan pengalaman masa lalu dan kemampuan si
pembelajar
3.
Lakukan
penggalian pengalaman dan kemampuan yang dimiliki pembelajar, misal melalui tes
4.
Beri
kesempatan pembelajar untuk membandingkan apa yang sekarang dipelajari dengan
kemampuan dan pengalaman yang telah dimilikinya.
BAB
IV
KURIKILUM
A. Pengertian
Kurikulum berasal dari kata currere
yang berarti berlari cepat, maju dengan cepat, merambat, tergesa-gesa,
menjelajahi, menjalani dan berusaha (Hasibuan, 1979). Menurut UUSP No. 20 Tahun
2013, kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi
dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
B. Landasan Kurikulum
1.
Landasan
filosofis/yuridis
2.
Landasan
psikologis
3.
Landasan
sosiologis
4.
Landasan
organisatoris
C. Prinsip Pengembangan Kurikulum
1.
Prinsip
relevansi
2.
Prinsip
efektivitas
3.
Prinsip
efisiensi
4.
Prinsip
fleksibilitas
5.
Prinsip
kesinambungan
6.
Prinsip
objektivitas
7.
Prinsip
demokrasi
D. Pendekatan Kurikulum
Ditinjau dari
prespektif pendekatan, terdapat 3 pendekatan yang dapat dikemukakan, yaitu :
1.
Pendekatan
yang berorientasi pada bahan
2.
Pendekatan
yang beroirentasi pada tujuan
3.
Pendekatan
yang berorientasi pada kompetensi
E. Kurikulum Berbasis Kompetensi
Kurikulum berbasis kompetensi adalah
sebuah kurikulum yang ditujukan untuk menciptakan tamatan yang kompeten dan
cerdas dalam membangun identitas budaya dan bangsanya. Kompetensi yang
dikembangkan berupa keterampilan dan keahlian bertahan hidup dalam perubahan,
pertentangan, ketidakmenentuan, ketidakpastian, dan kerumitan-kerumitan dalam
kehidupan.
F. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Kurikulum tingkat
satuan pendidikan (KTSP) adala kurikulum operasional yang disusun dan
dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan. Dalam KTSP, sekolah memiliki
full authority and responsibility dalam menetapkan kurikulum dan pembelajaran
sesuai dengan visi, misi dan tujuan satuan pendidikan.
G. Faktor-faktor Penyebab Perubahan
Kurikulum
1.
Keluasan
dan pemerataan kesempatan belajar
2.
Upaya
peningkatan mutu pendidikan
3.
Memperhatikan
relevansi pendidikan
4.
Persoalan
efektifitas dan efisiensi pendidikan
5.
Perubahan
paradigma pendidikan
BAB
V
PENDEKATAN
PEMBELAJARAN
A. Pengertian Pendekatan, Strategi dan
Metode Pembelajaran
W. Gulo (2002), mengemukakan bahwa
pendekatan pembelajaran adalah suatu pandangan dan pengupayaan cara siswa berinteraksi
dengan lingkungannya. Strategi pembelajaran adalah cara sistematis yang dipilih
dan digunakan seorang pembelajar untuk menyampaikan materi pembelajaran.
Sedangkan metode adalah suatu cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan.
B. Jenis-jenis Metode Pembelajaran
1.
Metode
proyek
2.
Metode
eksperimen
3.
Metode
tugas/resitasi
4.
Metode
diskusi
5.
Metode
sosiodrama
6.
Metode
demonstrasi
7.
Metode
problem solving
8.
Metode
karya wisata
9.
Metode
tanya-jawab
10. Metode latihan
11. Metode ceramah
C. Pendekatan Quantum Teaching
Metode ini berupaya menciptakan
lingkungan belajar yang efektif, dengan cara menggunakan unsur-unsur yang ada
pada siswa dan lingkungan belajarnya melalui interaksi yang terjadi di dalam
kelas.
D. Pendekatan Multiple Intellegences
Teori kecerdasan jamak percaya bahwa
setiap kecerdasan mempunyai proses kognitif yang terpisah dalam bidang memori,
perhatian, persepsi, dan pemecahan masalah. Howard Gardner mengemukakan 9 kecerdasan
yang patut diperhitungkan secara sungguh-sungguh sebagai cara berpikir yang
penting. Kesembilan kecerdasan tersebut adalah ; kecerdasan linguistik,
logis-matematis, spasial, musikal, naturalis, kinistetik-jasmani, antarpribadi,
intrapribadi, dan eksistensialis.
E. Pendekatan E-learning
Merupakan salah satu pendekatan
pembelajaran dengan menggunakan jasa bantuan perangkat elektronik, khususnya
perangkat komputer.
F. Pendekatan Belajar Aktif
Adalah pendekatan dalam pengelolaan
sistem pembelajaran melalui cara-cara belajar yang aktif menuju belajar yang
mandiri, pembelajaran aktif dimaksudkan untuk mengoptimalkan penggunaan semua
potensi yang dimiliki oleh anak didik.
G. Pendekatan Belajar Kooperatif
Merupakan model pembelajaran yang menekankan
aktivitas kolaboratif siswa dalam belajar yang berbentuk kelompok, mempelajari
materi pembelajaran dan memecahkan masalah secara kolektif kooperatif.
H. Pendekatan Kontekstual
Merupakan konsep belajar yang membantu
guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa
dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan
penerapannya dalam kehidupannya sebagai anggota keluarga dan masyarakat.
I. Pendekatan Belajar Berbasis Masalah
Model pembelajaran yang berfokus pada
penyajian suatu permasalahan kepada siswa, kemudian siswa diminta mencari
pemecahannya melalui serangkaian penelitian dan investigasi berdasarkan teori,
konsep dan prinsip yang dipelajarinya.
BAB
VI
SUMBER
BELAJAR
A. Pengertian
Sekumpulan bahan atau situasi yang
diciptakan dengan sengaja dan dibuat agar memungkinkan siswa belajar sendiri
secara individual (Percival & Ellington, 1988).
B. Macam-macam Sumber Belajar
1.
Pesan,
informasi yang akan disampaikan dalam bentuk ide, fakta, makna dan data
2.
Manusia,
orang-orang yang bertindak sebagai penyimpan, pengolah dan penyalur pesan
3.
Bahan
media software, perangkat lunak yang biasanya berisi pesan
4.
Teknik,
prosedur atau langkah-langkah tertentu dalam menggunakan bahan, peralatan, lingkungan
dan orang untuk menyampaikan pesan
5.
Latar,
lingkungan dimana pesan itu diterima oleh pembelajar
C. Manfaat Sumber Belajar dalam Belajar dan
Pembelajaran
1.
Dapat
memberikan pengalaman belajar yang lebih konkret dan langsung
2.
Dapat
menyajikan sesuatu yang tidak mungkin diadakan, dikunjungi atau dilihat secara
langsung
3.
Dapat
menambah dan memperluas cakrawala sains yang ada di dalam kelas
4.
Dapat
memberikan informasi yang akurat dan terbaru
5.
Dapat
membantu memecahkan masalah pendidikan baik makro maupun mikro
6.
Dapat
memberikan motivasi positif
7.
Dapat
merangsang siswa untuk berpikir lebih kritis, merangsang untuk bersikap lebih
positif dan merangsang untuk berkembang lebih jauh
D. Pendekatan Belajar Berbasis Aneka Sumber
(BEBAS)
Belajar berbasis aneka sumber mencakup
berbagai cara dan sarana, mulai dari bantuan guru sampai belajar secara mandiri
(Brown & Smith, 1996). Pendekatan ini sangat perlu dan mutlak diterapkan
pada pendidikan dan pembelajaran masa kini karena adanya perubahan paradigma
dalam pendidikan, yang bermula berfokus pada penguasaan isi mata pelajaran
bergeser kepada pendidikan yang berfokus pada pengalaman belajar yang
berorientasi pada pemerolehan pengetahuan, keterampilan dan nilai-nilai.
BAB
VII
EVALUASI
HASIL BELAJAR DAN PEMBELAJARAN
A. Pengertian Pengukuran, Penilaian dan
Evaluasi
Pengukuran merupakan proses
membandingkan tingkat keberhasilan belajar dan pembelajaran dengan ukuran
keberhasilan belajar dan pembelajaran yang telah ditentukan secara kuantitatif.
Penilaian adalah suatu proses untuk mengambil keputusan dengan menggunakan
informasi yang diperoleh melalui pengukuran hasil belajar, baik yang
menggunakan instrumen tes atau non tes. Sedangkan evaluasi menurut Raka Joni (1975),
merupakan suatu proses mempertimbangkan sesuatu barang atau gejala dengan
pertimbangan pada patokan-patrokan tertentu.
B. Penilaian Hasil Belajar dan Kegunaanya
Merupakan segala macam prosedur yang
digunakan untuk mendapatkan informasi mengenai unjuk kerja siswa atau seberapa
jauh siswa dapat mencapai tujuan-tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
Sedangkan kegunaan penilaian sendiri, diantaranya ; mempengaruhi persepsi
publik tentang keefektifan pendidikan, membantu mengevaluasi guru dan
meningkatkan kualitas instruksional.
C. Macam-macam Instrumen Hasil Belajar
1.
Instrumen
tes, meliputi tes esai dan tes objektif
2.
Instrumen
non tes, meliputi bagan partisipasi, daftar cek, skala lajuan, dan skala sikap
D. Jenis Penilaian Hasil Belajar
1.
Penilaian
formatif dan sumatif
2.
Penilaian
Acuan Patokan (PAP) dan Penilaian Acuan Norma (PAN)
E. Evaluasi Pembelajaran
Evaluasi mencakup usaha-usaha yang
terarah, terencana dan sitematik, untuk meneliti proses belajar-mengajar yang
telah menhasilkan suatu produk, baik terhadap fase perencanaan maupun fase
pelaksanaan.
F. Macam-macam Instrumen Evaluasi
Pembelajaran
1.
Daftar
pertanyaan
2.
Observasi
3.
Wawancara
4.
Laporan
tertulis
G. Penilaian Alternatif
Merupakan pemanfatan pendekatan
non-tradisional untuk memberi penilaian kinerja atau hasil belajar siswa.
Penilaian ini dirancang untuk menjamin keaslian dan kejujuran penilaian serta
hasilnya terpercaya.
BAB
VIII
KONDISI
BELAJAR DAN MASALAH-MASALAH BELAJAR
A. Pengertian Kondisi Belajar
Merupakan suatu situasi belajar yang
dapat menghasilkan perubahan perilaku pada seseorang setelah ia ditempatkan
pada situasi tersebut (Gagne, 1977).
B. Kondisi Belajar untuk Berbagai Jenis
Belajar
Gagne (dalam Richey,
2000), membagi kondisi belajar atas 5 kategori, yaitu :
1.
Keterampilan
intelektual
2.
Informasi
verbal
3.
Strategi
kognitif
4.
Sikap
5.
Keterampilan
motorik
C. Masalah-masalah Belajar
1.
Faktor
internal
Ø Fisiologis, meliputi kondisi dan fungsi fisiologis tertentu
Ø Psikologis, meliputi bakat, minat intelegensi dan motivasi
2.
Faktor
eksternal
Ø Sosial, meliputi lingkungan keluarga, guru dan masyarakat
Ø Non-sosial, meliputi sarana dan prasarana sekolah, waktu belajar,
rumah dan alam
D. Cara mendiagnosa Masalah Belajar
1.
Mengidentifikasi
adanya masalah belajar
2.
Menelaah
atau menentapkan status siswa
3.
Memperkirakan
sebab terjadinya masalah belajar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar