MAKALAH
PENILAIAN UNJUK
KERJA
Disusun untuk memenuhi tugas mandiri
mata kuliah evaluasi pembelajaran mi
Dosen pengampu : Drs. Ahmad Hanafi,
MA
Disusun oleh :
Fathur
Rohman
2015.3.3.1.00174
INSTITUT
AGAMA ISLAM BUNGA BANGSA
CIREBON
2017
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Penilaian adalah suatu kegiatan pengukuran, kuantifikasi dan
penetapan mutu pengetahuan siswa secara menyeluruh. Dalam pengertian ini
diisyaratkan bahwa penilaian harus terintegrasi dalam proses pembelajaran dan menggunakan
beragam bentuk. Tes dan teknik-teknik penilaian hanya diperlukan untuk
menunjukkan bagaimana siswa mengerjakan tugas-tugas yang sebenar-benarnya. Bila
kita menginginkan siswa menjadi seorang yang dapat memecahkan masalah dengan
baik, maka tes tentang kompetensi pemecahan masalah harus secara logis menilai
unjuk kerja siswa dalam tugas pemecahan masalah. Ketika siswa dinilai
berdasarkan unjuk kerjanya, tes menjadi bagian dalam pengajaran. Misalnya
seorang pelatih akan bekerja secara teratur dengan pemain-pemainnya untuk
menyusun tujuan-tujuan guna meningkatkan unjuk kerjanya.
B.
Rumusan
Masalah
1.
Apa
pengertian penilaian unjuk kerja ?
2.
Apa
saja yang termasuk instrumen unjuk kerja ?
3.
Apa
saja kriteria penilaian unjuk kerja ?
4.
Bagaimana
langkah-langkah dalam membuat penilaian unjuk kerja ?
C.
Tujuan
Penulisan
1.
Mampu
menjelaskan pengertian dari penilaian unjuk kerja.
2.
Mampu
menjabarkan instrumen dan kriteria penilaian unjuk kerja.
3.
Mampu
menjelaskan langkah-langkah pembuatan penilaian unjuk kerja.
BAB
II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Penilaian unjuk kerja (Performance Assessment)
Menurut Trespeces (1999) Mengatakan
bahwa “performance assessment” adalah berbagai macam tugas dan situasi dimana
peserta tes diminta untuk mendemonstrasikan pemahaman dan pengaplikasian
pengetahuan yang mendalam, serta keterampilan di dalam berbagai macam konteks.
Jadi boleh dikatakan bahwa “performance assessment” adalah suatu penilaian yang
meminta peserta tes untuk mendemonstrasikan dan mengaplikasikan pengetahuan ke
dalam berbagai macam konteks sesuai dengan kriteria yang diinginkan.
Atau bisa dikatakan bahwa penilaian unjuk kerja sendiri adalah
penilaian yang dapat mengungkapkan kemampuan siswa dalam pemahaman konsep,
pemecahan masalah dan komunikasi. Penilaian perbuatan atau unjuk kerja adalah
penilaian tindakan atau tes praktik yang secara efektif dapat digunakan untuk
kepentingan pengumpulan berbagai informasi tentang bentuk-bentuk perilaku atau
keterampilan yang diharapkan muncul dalam diri peserta didik.[1]
B.
Instrumen
Penilaian Unjuk Kerja[2]
1.
Daftar
cek (Checklist)
Digunakan untuk
mengetahui muncul atau tidaknya unsur-unsur tertentu dari indikator atau
sub-indikator yang harus muncul dari sebuah peristiwa atau tindakan. Dengan
menggunakan daftar cek, peserta didik mendapat nilai baik atau mampu apabila
yang ditampilkan sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan oleh guru.
Contoh
Daftar Cek Keterampilan Penggunaan Termometer
Nama peserta
didik:
Kelas:
No.
|
Aktivitas yang Diamati
|
Ya
|
Tidak
|
1.
|
Mengeluarkan termometer dari tempatnya dengan
memegang bagian ujung termometer yang tak berisi air raksa.
|
||
2.
|
Menurunkan posisi air raksa dalam pipa kapiler
termometer serendah-rendahnya.
|
||
3.
|
Memasang termometer pada tubuh teman (di mulut atau
di ketiak) sehingga bagian yang berisi air raksa terkontak degan tubuh
pasien.
|
||
4.
|
Menunggu beberapa menit (membiarkan termometer
menempel di tubuh pasien selama beberapa menit).
|
||
5.
|
Mengambil termometer dari tubuh pasien dengan
memegang bagian ujung termometer yang tidak berisi air raksa.
|
||
6.
|
Membaca tinggi air raksa dalam pipa kapiler dengan
posisi mata tegak lurus.
|
||
Skor yang dicapai
|
|||
Skor maksimum
|
6
|
2.
Skala
Penilaian (rating scale)
Digunakan
dengan menggunakan skala numerik berikut predikatnya. Misalnya : 5 = baik
sekali, 4 = baik, 3 = cukup, 2 = kurang dan 1 = kurang sekali.
Contoh Skala Penilaian Keterampilan
Penggunaan Termometer
Nama peserta
didik:
Kelas:
No.
|
Aktivitas yang Diamati
|
Penilaian
|
||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
||
1.
|
Mengeluarkan
termometer dari tempatnya dengan memegang bagian ujung termometer yang tak
berisi air raksa.
|
|||||
2.
|
Menurunkan
posisi air raksa dalam pipa kapiler termometer serendah-rendahnya.
|
|||||
3.
|
Memasang
termometer pada tubuh teman (di mulut atau di ketiak) sehingga bagian yang
berisi air raksa terkontak degan tubuh pasien.
|
|||||
4.
|
Menunggu
beberapa menit (membiarkan termometer menempel di tubuh pasien selama
beberapa menit).
|
|||||
5.
|
Mengambil
termometer dari tubuh pasien dengan memegang bagian ujung termometer yang
tidak berisi air raksa.
|
|||||
6.
|
Membaca
tinggi air raksa dalam pipa kapiler dengan posisi mata tegak lurus.
|
|||||
Skor yang
dicapai
|
||||||
Skor
maksimum
|
3.
Catatan
anekdot/narasi (anecdotal/narative record)
Digunakan
dengan cara guru menulis laporan narasi tentang apa yang dilakukan oleh
masing-masing peserta didik selama melakukan tindakan. Dari laporan tersebut,
guru dapat menentukan seberapa baik peserta didik memenuhi standar yang
ditetapkan.
Contoh Catatan Anekdot
Sekolah :
Semester :
Tahun Pelajaran :
Tanggal
|
Nama
|
Peristiwa
|
Tafsiran Permasalahan
|
Tindak Lanjut dan Penyelesaian
|
01-04-17
|
Tania
|
Muka pucat
|
Sakit panas
|
Membawa Tania ke Puskesmas
|
4.
Memori
atau ingatan ( memory approach)
Digunakan
oleh guru dengan cara mengamati peserta didik ketika melakukan sesutu, dengan
tanpa membuat catatan. Guru menggunakan informasi dari memorinya untuk
menentukan apakah peserta didik sudah berhasil atau belum. Cara seperti ini ada
manfaatnya, tapi tidak cukup dianjurkan.
C.
Kriteria
Unjuk Kerja yang Baik[3]
1.
Autentik dan menarik
Hal yang penting bagi suatu
instrumen unjuk kerja adalah menarik dan melibatkan siswa dalam situasi yang
akrab dengan mereka sehingga siswa berusaha untuk menyelesaikan tugas itu
dengan sebaik-baiknya.
2.
Memungkinkan penilaian individual
Banyak instrumen unjuk kerja yang dimaksudkan untuk dikerjakan siswa secara
berkelompok. Namun perlu diingat bahwa penilaian ini sebenarnya lebih dititik
beratkan untuk penilaian individu. Karena itu disain penilaian
unjuk kerja sebaiknya bisa ditujukan untuk kelompok dan individu.
3.
Memuat petunjuk yang jelas
Instrumen unjuk kerja yang baik harus memuat petunjuk yang jelas, lengkap,
tidak ambigu dan tidak membingungkan. Petunjuk juga harus memuat apa yang
dikerjakan siswa yang nanti akan dinilai.
Selain
itu juga, dalam melakukan penilaian unjuk kerja perlu mempertimbangkan beberapa
hal, diantaranya[4] :
1.
Langkah-langkah kinerja harus
dilakukan peserta didik untuk menunjukkan kinerja yang nyata untuk satu atau
beberapa jenis kompetensi tertentu.
2.
Ketepatan dan kelengkapan aspek
kinerja yang dinilai.
3.
Kemampuan-kemampuan khusus yang
diperlukan oleh peserta didik untuk menyelesaikan tugas-tugas pembelajaran.
4.
Fokus utama dari kinerja yang akan
dinilai.
5.
Urutan dari kemampuan atau
keterampilan dari peserta didik yang akan diamati.
D.
Langkah-langkah Penilaian Unjuk
Kerja[5]
1.
Tetapkan KD yang akan dinilai dengan
teknik penilaian unjuk kerja beserta indikator – indikatornya.
2.
Identifikasi semua langkah-langkah
penting yang diperlukan atau yang akan mempengaruhi hasil akhir (out put)
yang terbaik.
3.
Tulislah perilaku
kemampuan-kemampuan spesifik yang penting diperlukan untuk menyelesaikan tugas
dan menghasilkan hasil akhir yang terbaik
4.
Rumuskan kriteria kemampuan yang
akan diukur (tidak terlalu banyak sehingga semua kriteria tersebut dapat diobservasi
selama peserta didik mengerjakan tugas).
5.
Definisikan dengan jelas kriteria
kemampuan-kemampuan yang akan diukur, atau karakteristik produk yang dihasilkan
(harus dapat diamati).
6.
Urutkan kriteria-kriteria kemampuan
yang akan diukur berdasarkan urutan yang akan diamati.
7.
Kalau ada periksa kembali dan
bandingkan dengan kriteria-kriteria kemampuan yang sudah dibuat sebelumnya oleh
orang lain dilapangan.
BAB
III
PENUTUP
Kesimpulan :
Penilaian unjuk kerja adalah penilaian yang dapat mengungkapkan kemampuan
siswa dalam pemahaman konsep, pemecahan masalah dan komunikasi.
Instrumen Penilaian Unjuk Kerja
·
Daftar
cek (Checklist)
·
Skala
Penilaian (rating scale)
·
Catatan
anekdot/narasi (anecdotal/narative record)
·
Memori
atau ingatan ( memory approach)
Kriteria Unjuk Kerja yang Baik
·
Autentik dan menarik
·
Memungkinkan penilaian individual
·
Memuat petunjuk yang jelas
Langkah-langkah
Penilaian Unjuk Kerja
·
Tetapkan KD beserta indikator –
indikatornya.
·
Identifikasi semua langkah-langkah
penting yang diperlukan
·
Tulislah perilaku
kemampuan-kemampuan spesifik yang penting diperlukan
·
Rumuskan kriteria kemampuan yang
akan diukur
·
Definisikan dengan jelas kriteria
kemampuan-kemampuan yang akan diukur
·
Urutkan kriteria-kriteria kemampuan
yang akan diukur
·
Membandingkan dengan
kriteria-kriteria kemampuan yang sudah dibuat oleh orang lain dilapangan.
Daftar
Pustaka :
Majid, Abdul
dan S. Firdaus, Aep, Penilaian autentik Proses dan Hasil Belajar, Bandung : Interes, Cet.I, 2014
Yusmeri.
“Makalah tentang penilaian unjuk kerja”. http://yusmerinewblogger.blogspot.co.id, 5 April 2017
[1]
Yusmerinewblogger
[2] Abdul
Majid dan Aep S. Firdaus, Penilaian Autentik Proses dan Hasil Belajar,
(Bandung: Interes, 2014), h. 71
[3]
yusmerinewblogger
[4] Ibib,.
h.72
[5]
Yusmerinewblogger
Tidak ada komentar:
Posting Komentar