Selasa, 11 April 2017

Penilaian Unjuk Kerja













MAKALAH
PENILAIAN UNJUK KERJA

Disusun untuk memenuhi tugas mandiri mata kuliah evaluasi pembelajaran mi
Dosen pengampu : Drs. Ahmad Hanafi, MA
























Disusun oleh :

Fathur Rohman
2015.3.3.1.00174







INSTITUT AGAMA ISLAM BUNGA BANGSA
CIREBON
2017




 
BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Penilaian adalah suatu kegiatan pengukuran, kuantifikasi dan penetapan mutu pengetahuan siswa secara menyeluruh. Dalam pengertian ini diisyaratkan bahwa penilaian harus terintegrasi dalam proses pembelajaran dan menggunakan beragam bentuk. Tes dan teknik-teknik penilaian hanya diperlukan untuk menunjukkan bagaimana siswa mengerjakan tugas-tugas yang sebenar-benarnya. Bila kita menginginkan siswa menjadi seorang yang dapat memecahkan masalah dengan baik, maka tes tentang kompetensi pemecahan masalah harus secara logis menilai unjuk kerja siswa dalam tugas pemecahan masalah. Ketika siswa dinilai berdasarkan unjuk kerjanya, tes menjadi bagian dalam pengajaran. Misalnya seorang pelatih akan bekerja secara teratur dengan pemain-pemainnya untuk menyusun tujuan-tujuan guna meningkatkan unjuk kerjanya.

B.     Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian penilaian unjuk kerja ?
2.      Apa saja yang termasuk instrumen unjuk kerja ?
3.      Apa saja kriteria penilaian unjuk kerja ?
4.      Bagaimana langkah-langkah dalam membuat penilaian unjuk kerja ?

C.     Tujuan Penulisan
1.      Mampu menjelaskan pengertian dari penilaian unjuk kerja.
2.      Mampu menjabarkan instrumen dan kriteria penilaian unjuk kerja.
3.      Mampu menjelaskan langkah-langkah pembuatan penilaian unjuk kerja.

BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Penilaian unjuk kerja (Performance Assessment)
Menurut Trespeces (1999) Mengatakan bahwa “performance assessment” adalah berbagai macam tugas dan situasi dimana peserta tes diminta untuk mendemonstrasikan pemahaman dan pengaplikasian pengetahuan yang mendalam, serta keterampilan di dalam berbagai macam konteks. Jadi boleh dikatakan bahwa “performance assessment” adalah suatu penilaian yang meminta peserta tes untuk mendemonstrasikan dan mengaplikasikan pengetahuan ke dalam berbagai macam konteks sesuai dengan kriteria yang diinginkan.
Atau bisa dikatakan bahwa penilaian unjuk kerja sendiri adalah penilaian yang dapat mengungkapkan kemampuan siswa dalam pemahaman konsep, pemecahan masalah dan komunikasi. Penilaian perbuatan atau unjuk kerja adalah penilaian tindakan atau tes praktik yang secara efektif dapat digunakan untuk kepentingan pengumpulan berbagai informasi tentang bentuk-bentuk perilaku atau keterampilan yang diharapkan muncul dalam diri peserta didik.[1]

B.     Instrumen Penilaian Unjuk Kerja[2]
1.      Daftar cek (Checklist)
Digunakan untuk mengetahui muncul atau tidaknya unsur-unsur tertentu dari indikator atau sub-indikator yang harus muncul dari sebuah peristiwa atau tindakan. Dengan menggunakan daftar cek, peserta didik mendapat nilai baik atau mampu apabila yang ditampilkan sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan oleh guru.

Contoh Daftar Cek Keterampilan Penggunaan Termometer
Nama peserta didik:                                         Kelas:
No.
Aktivitas yang Diamati
Ya
Tidak
1.
Mengeluarkan termometer dari tempatnya dengan memegang bagian ujung termometer yang tak berisi air raksa.


2.
Menurunkan posisi air raksa dalam pipa kapiler termometer serendah-rendahnya.


3.
Memasang termometer pada tubuh teman (di mulut atau di ketiak) sehingga bagian yang berisi air raksa terkontak degan tubuh pasien.


4.
Menunggu beberapa menit (membiarkan termometer menempel di tubuh pasien selama beberapa menit).


5.
Mengambil termometer dari tubuh pasien dengan memegang bagian ujung termometer yang tidak berisi air raksa.


6.
Membaca tinggi air raksa dalam pipa kapiler dengan posisi mata tegak lurus.


Skor yang dicapai

Skor maksimum
6

2.      Skala Penilaian (rating scale)
Digunakan dengan menggunakan skala numerik berikut predikatnya. Misalnya : 5 = baik sekali, 4 = baik, 3 = cukup, 2 = kurang dan 1 = kurang sekali.
Contoh Skala Penilaian Keterampilan Penggunaan Termometer
Nama peserta didik:                                         Kelas:
No.
Aktivitas yang Diamati
Penilaian
1
2
3
4
5
1.
Mengeluarkan termometer dari tempatnya dengan memegang bagian ujung termometer yang tak berisi air raksa.





2.
Menurunkan posisi air raksa dalam pipa kapiler termometer serendah-rendahnya.





3.
Memasang termometer pada tubuh teman (di mulut atau di ketiak) sehingga bagian yang berisi air raksa terkontak degan tubuh pasien.





4.
Menunggu beberapa menit (membiarkan termometer menempel di tubuh pasien selama beberapa menit).





5.
Mengambil termometer dari tubuh pasien dengan memegang bagian ujung termometer yang tidak berisi air raksa.





6.
Membaca tinggi air raksa dalam pipa kapiler dengan posisi mata tegak lurus.






Skor yang dicapai


Skor maksimum


3.      Catatan anekdot/narasi (anecdotal/narative record)
Digunakan dengan cara guru menulis laporan narasi tentang apa yang dilakukan oleh masing-masing peserta didik selama melakukan tindakan. Dari laporan tersebut, guru dapat menentukan seberapa baik peserta didik memenuhi standar yang ditetapkan.



Contoh Catatan Anekdot
Sekolah                       :
Semester                      :
Tahun Pelajaran           :

Tanggal
Nama
Peristiwa
Tafsiran Permasalahan
Tindak Lanjut dan Penyelesaian
01-04-17
Tania
Muka pucat
Sakit panas
Membawa Tania ke Puskesmas

4.      Memori atau ingatan ( memory approach)
Digunakan oleh guru dengan cara mengamati peserta didik ketika melakukan sesutu, dengan tanpa membuat catatan. Guru menggunakan informasi dari memorinya untuk menentukan apakah peserta didik sudah berhasil atau belum. Cara seperti ini ada manfaatnya, tapi tidak cukup dianjurkan.

C.     Kriteria Unjuk Kerja yang Baik[3]
1.      Autentik dan menarik
Hal yang penting bagi suatu instrumen unjuk kerja adalah menarik dan melibatkan siswa dalam situasi yang akrab dengan mereka sehingga siswa berusaha untuk menyelesaikan tugas itu dengan sebaik-baiknya.
2.      Memungkinkan penilaian individual
Banyak instrumen unjuk kerja yang dimaksudkan untuk dikerjakan siswa secara berkelompok. Namun perlu diingat bahwa penilaian ini sebenarnya lebih dititik beratkan untuk penilaian individu. Karena itu disain penilaian unjuk kerja sebaiknya  bisa ditujukan untuk kelompok dan individu.

3.      Memuat petunjuk yang jelas
Instrumen unjuk kerja yang baik harus memuat petunjuk yang jelas, lengkap, tidak ambigu dan tidak membingungkan. Petunjuk juga harus memuat apa yang dikerjakan siswa yang nanti akan dinilai.

                        Selain itu juga, dalam melakukan penilaian unjuk kerja perlu mempertimbangkan beberapa hal, diantaranya[4] :
1.      Langkah-langkah kinerja harus dilakukan peserta didik untuk menunjukkan kinerja yang nyata untuk satu atau beberapa jenis kompetensi tertentu.
2.      Ketepatan dan kelengkapan aspek kinerja yang dinilai.
3.      Kemampuan-kemampuan khusus yang diperlukan oleh peserta didik untuk menyelesaikan tugas-tugas pembelajaran.
4.      Fokus utama dari kinerja yang akan dinilai.
5.      Urutan dari kemampuan atau keterampilan dari peserta didik yang akan diamati.

D.    Langkah-langkah Penilaian Unjuk Kerja[5]
1.      Tetapkan KD yang akan dinilai dengan teknik penilaian unjuk kerja beserta indikator – indikatornya.
2.      Identifikasi semua langkah-langkah penting yang diperlukan atau yang akan mempengaruhi hasil akhir (out put) yang terbaik.
3.      Tulislah perilaku kemampuan-kemampuan spesifik yang penting diperlukan untuk menyelesaikan tugas dan menghasilkan hasil akhir yang terbaik
4.      Rumuskan kriteria kemampuan yang akan diukur (tidak terlalu banyak sehingga semua kriteria tersebut dapat diobservasi selama peserta didik mengerjakan tugas).
5.      Definisikan dengan jelas kriteria kemampuan-kemampuan yang akan diukur, atau karakteristik produk yang dihasilkan (harus dapat diamati).
6.      Urutkan kriteria-kriteria kemampuan yang akan diukur berdasarkan urutan yang akan diamati.
7.      Kalau ada periksa kembali dan bandingkan dengan kriteria-kriteria kemampuan yang sudah dibuat sebelumnya oleh orang lain dilapangan.
















BAB III
PENUTUP

Kesimpulan :
Penilaian unjuk kerja adalah penilaian yang dapat mengungkapkan kemampuan siswa dalam pemahaman konsep, pemecahan masalah dan komunikasi.
Instrumen Penilaian Unjuk Kerja
·         Daftar cek (Checklist)
·         Skala Penilaian (rating scale)
·         Catatan anekdot/narasi (anecdotal/narative record)
·         Memori atau ingatan ( memory approach)
Kriteria Unjuk Kerja yang Baik
·         Autentik dan menarik
·         Memungkinkan penilaian individual
·         Memuat petunjuk yang jelas
Langkah-langkah Penilaian Unjuk Kerja
·         Tetapkan KD beserta indikator – indikatornya.
·         Identifikasi semua langkah-langkah penting yang diperlukan
·         Tulislah perilaku kemampuan-kemampuan spesifik yang penting diperlukan
·         Rumuskan kriteria kemampuan yang akan diukur
·         Definisikan dengan jelas kriteria kemampuan-kemampuan yang akan diukur
·         Urutkan kriteria-kriteria kemampuan yang akan diukur
·         Membandingkan dengan kriteria-kriteria kemampuan yang sudah dibuat oleh orang lain dilapangan.



Daftar Pustaka :

Majid, Abdul dan S. Firdaus, Aep, Penilaian autentik Proses dan Hasil Belajar,  Bandung : Interes, Cet.I, 2014
Yusmeri. “Makalah tentang penilaian unjuk kerja”. http://yusmerinewblogger.blogspot.co.id, 5 April 2017




[1] Yusmerinewblogger
[2] Abdul Majid dan Aep S. Firdaus, Penilaian Autentik Proses dan Hasil Belajar, (Bandung: Interes, 2014), h. 71
[3] yusmerinewblogger
[4] Ibib,. h.72
[5] Yusmerinewblogger








 













Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SEJARAH PERKEMBANGAN EJAAN DALAM BAHASA INDONESIA

SEJARAH PERKEMBANGAN EJAAN DALAM BAHASA INDONESIA        Keraf (1988), menyatakan bahwa ejaan merupakan keseluruhan peratura...